Jarang mencuci handuk dapat membahayakan kesehatan, menyebabkan penyebaran jamur, bakteri, dan infeksi. Berbeda dengan pakaian atau seprai, kebersihan handuk sering kali diabaikan karena dianggap hanya digunakan untuk mengeringkan tubuh setelah mandi. Handuk adalah salah satu barang yang harus diganti setelah beberapa kali pemakaian. Kebersihan tubuh setelah mandi akan lebih maksimal jika menggunakan handuk yang bersih.
Jika handuk tidak dicuci atau diganti dalam waktu lama, risiko terkena penyakit infeksi meningkat, karena handuk bisa menjadi sarang mikroorganisme berbahaya. Dilansir dari Best Life, dokter kulit Alok Vij menjelaskan bahwa handuk yang dibiarkan lembap dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. "Semakin lama handuk tetap lembap, semakin lama ragi, bakteri, jamur, dan virus tetap hidup dan aktif," katanya.
Hal serupa diungkapkan oleh ahli mikrobiologi dari University of Arizona, Charles Gerba. Ia menyatakan bahwa handuk yang hanya digunakan untuk mengeringkan tangan dan tidak pernah dicuci bisa mengandung bakteri feses.
Penelitian menunjukkan bahwa 90 persen handuk kamar mandi terkontaminasi bakteri coliform dan 14 persennya membawa E. coli.
Dikutip dari The Healthy, ahli kuman dan mikrobiologi di NYU Grossman School of Medicine, Philip Tierno, merekomendasikan penggunaan handuk maksimal dua sampai tiga kali. Disarankan untuk mengganti handuk seminggu sekali.
Namun, pastikan handuk dalam kondisi kering setelah digunakan. Handuk yang kering membantu membunuh organisme dan menghambat pertumbuhan kuman dan bakteri.
Meski handuk dapat menjadi sarang kuman dan bakteri, beberapa ahli menyatakan bahwa mencuci handuk setiap hari tidak perlu dilakukan. Menggunakan handuk berulang kali justru dapat menjadi bentuk kesadaran lingkungan dalam penggunaan air secara bijak.
Berikut ini beberapa bahaya handuk kotor yang harus dikenali:
Infeksi
Mengelap tubuh dengan handuk kotor bisa meningkatkan risiko infeksi. Ketika menggosok tubuh kuat-kuat dengan handuk, kulit bisa terkelupas hingga lecet. Lecet atau luka, bahkan yang tak kasatmata, bisa menjadi pintu masuk bakteri ke dalam tubuh.
Timbul Jerawat
Menggunakan handuk kotor, khususnya jika digosokkan pada kulit dengan pustula (gelembung berisi nanah) yang terbuka, bisa menyebabkan bakteri masuk ke dalam tubuh dan memicu jerawat, baik di wajah, punggung, atau bagian tubuh lainnya.
Infeksi Jamur
Risiko ini bisa semakin tinggi jika handuk kotor yang digunakan cenderung basah atau lembap karena tidak dijemur dengan baik.
Resistensi Antibiotik
Handuk kotor dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotik. Salah satu bakteri yang dapat menyebabkannya adalah staphylococcus bacteria. Bakteri ini adalah bakteri normal di kulit yang dapat menyusup ke dalam tubuh melalui luka lecet akibat penggunaan handuk kotor, menyebabkan infeksi hingga resistensi antibiotik. Jadi, jangan malas mencuci handuk agar tidak menjadi sarang kuman dan bakteri.
info : https://www.soclyfe.com/baca/kaum-mager-wajib-tahu-ini-bahayanya-jika-jarang-cuci-handuk
No comments:
Post a Comment